Menyambut Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (25 November) dan Hari Hak Asasi Manusia (10 Desember)
Menu
TIME WITHOUT BOOKS
A drama of the stories and memories of the victims of the Uruguayan dictatorship. Stories and memories echoing our reality – here in Indonesia.
Time Without Books is our time. All of us. That time when we can no longer bear to think of the past. Because today and the future so disturb us
WAKTU TANPA BUKU
Sebuah drama tentang kisah dan memori korban kediktatoran politik di masa lalu dari Uruguay. Tentang ingatan yang tidak akan pernah berakhir. Mereka sangat dekat dengan kita di sini, di Indonesia.
‘Waktu Tanpa Buku’ adalah waktu kita. Kita semua. Waktu ketika kita tak mampu lagi mengenang masa lalu. Karena masa kini dan masa depan yang sungguh sangat mengganggu….
‘Semuanya tidak akan pernah berakhir’,
“Sel yang semula ada buku, kemudian ditiadakan…. Tanpa buku. Ketika semua yang kami baca dihapus, ketika semua upaya komunikasi disensor sampai ke detil terkecil. Bagaimana kau bisa bertahan hidup?”
“Engsel-engselnya berderit, suara itu cukup untuk membuat saya berbalik. Untuk berpikir bahwa semua perhatian saya harus diarahkan pada pintu yang terbuka lebar pada saat itu. Dan di situlah saya menyaksikan tempat mereka digantung. Banyak sekali perempuan. Digantung. Lengan mereka diikat di atas kepala dan digantung .. seperti ini.”
‘Mengapa aku menangis? Aku menangis untuk Ibu, aku menangis untuk ayah, aku menangis untuk cinta mereka, aku menangis untuk semua hal sedih yang pernah terjadi, aku menangis untuk kampung halaman yang tidak pernah kumiliki, aku menangis untuk selalu menjadi orang asing. Selalu berbeda.’